Sabar ada 3 jenis.Sabar dalam melakukan ketaatan,sabar dalam menahan diri dari melakukan maksiat dan sabar dalam musibah. Islam menuntut kita redha dengan apa yang Allah tetapkan ke atas diri kita. Kita tidak nampak rahsia Allah di sebalik ketentuan ujian tersebut. Kadang-kadang Allah beri kejayaan dan kadang-kadang Allah uji dengan kegagalan. Kadang-kadang Allah beri kegembiraan, kadang-kadang di berinya kedukaan. Tetapi sebenarnya nikmat Allah adalah sangat besar di sebalik ujian yang menimpa. Saat tertimpa ujian dan ketentuan tersebut, baru kita dapat rasakan nikmat yang selama ini kita tidak mensyukuri, nikmat yang sentiasa jadi pertikaian di hati kita. Nikmat yang sering kita keluh sentiasa.
surah Ibrahim ayat 7:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur,niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu.Tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu),maka pasti azabKu sangat berat”
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur,niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu.Tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu),maka pasti azabKu sangat berat”
Apapun keadaannya, redha akan membuatkan hati menjadi tenang. Redha mendapat ganjaran yang besar dari Tuhan. Bila kita tidak bersyukur dengan apa yang ada, maka akibatnya kita akan menanggung sengsara yang lebih menyeksa. Apapun masih ada waktu kita kembali memohon pertolongan dan keampunan yang Maha Esa. Kita berlutut memaku diri menyata sesalan atas ketidak syukuran kita atas ketentuan sebelumnya. Jangan terlalu mengikut rasa, kelak binasa. Sebaliknya bagi yang redha, InsyaAllah.. Allah tiada lah mensia-sia rintihan dari hamba-hambaNya. Lebih-lebih hamba yang ingin kembali semula.
Manusia yang tidak redha, tidak pernah puas hati dengan satu perkara. Ada sahaja yang tidak kena. Apa sahaja ketentuan, ada sahaja pertikaiannya. Berlainan dengan orang yang redha, hatinya tenang sentiasa. Apa sahaja, kepada Allah dia mengembalikan dan meruntunkan segala kesyukuran. Kerana, dia sedar, tidak terjadinya sesuatu perkara melainkan semuanya adalah ketentuan yang maha kuasa. Apa yang kita lihat di sekeliling kita adalah sebab musabab dan bahan serta alat untuk ketentuan tersebut. Allah yang tahu kenapa demikiannya satu-satu perkara. Sedangkan kita manusia amat sedikit yang diberi pengetahuan mengenainya. Maka bersyukurlah dengan apa yang ada.
Allahu a'lam.
No comments:
Post a Comment