Menjadi tetamu Allah...melakukan tawaf mengelilingi Kaabah

Thursday, September 16, 2010

REZEKI YANG DI JAMIN ALLAH

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa sesungguhnya rezeki itu terdiri dari 4 macam rezeki, yaitu pertama rezeki yang dijamin; kedua, rezeki yang diterima; ketiga, rezeki yang dibagi dan keempat rezeki yang dijanjikan. Rezeki yang dijamin adalah umur kita, kesehatan kita, air yang kita minum, udara yang kita hirup semua orang akan memperolehnya. Rezeki yang diterima adalah rezeki yang kita peroleh dari apa yang kita usahakan. Rezeki tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha. Rezeki yang dibagi yaitu dalam rezeki yang kita peroleh ada rezeki orang lain, yang harus kita bagi baik melalui zakat maupun sedekah.

Sedangkan rezeki yang dijanjikan hanya akan diperoleh bila dipenuhi persyaratannya. Apa persyaratannya ? Di dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah Kami limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami itu, maka Kami akan siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al- A’raaf, 96 ).

Di depan mata kita, berbagai perkara dapat kita membuat nilaian. Ada waktunya kita lihat mereka yang punyai dan di rezekikan dengan wang berjuta, namun tidak selamat mereka dan akhirnya menjadi mangsa pembunuhan. Ada kecantikan yang di kurniai Allah, mereka tambah lagi dengan berbagai keadaan dan kurangnya mereka beriman pula dengan Allah dengan melakukan pelbagai maksiat di jalan Allah baik hiburan, lakonan yang bebas percampuran, melanggan jantan-jantan yang jalang tanpa menjadikan syarak sebagai ikatan. Berapa banyak Allah memberi balasan atas demikiannya perbuatan. Namun masih lagi mereka tidak menjadikan sebagai sempadan.

Di sebalik itu, tidak kurang juga ada yang memilih jalan taqwa dengan menuntut ilmu al-Quran, mempelajari kitab-kitab agama di pondok-pondok dan pusat-pusat pengajian. Berbekalkan harapan, juga ada yang dalam kemiskinan. Namun, rezeki Allah selalu datang tanpa di sangka-sangka kan. Mereka tidak perlu membuat pinjaman, maknanya mereka tidak terikat dengan hutang. Rezekinya Allah datangkan dari berbagai cabang. Benar sungguh janji mu Tuhan. Sewaktu anak-anak Tahfiz, berhenti di kedai makan juga, sudah ada yang membayarkan. Hebat anugerah Tuhan. Begitulah halnya bila seorang insan yang berhasrat mendalami ilmu Tuhan, pada awalnya tidak berkecukupan, lantaran demikian tidak sampai 24 jam, ia mendapat limpahan rezeki yang sungguh tidak di sangkakan. SubahanAllah.. Firman Allah :-

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً # وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka; dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya ” ( QS Ath-Thalaq; 2-3).

Sungguh menakjubkan, kecukupan yang di beri dapat menampung jauh dari yang diharapkan. MasyaAllah. Itulah janji Allah, bagi mereka-mereka yang yakin dengan penuh keimanan dan ketaqwaan.

Semua makhluk sudah ditentukan rezekinya masing-masing. Cuma mungkin cara mendapatkannya berbeza-beza dan berbagai jalan. Biasanya orang-orang bertaqwa akan mendapatnya dengan jalan taqwa juga. Allah SWT berfirman :
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ

” Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki ” (QS Adz Dzariyat ; 58 ).

Mungkin sebelum ini kita selalu mendengar ada yang berkata, 'nak makan apa anak kamu nanti kalau belajar pondok.... kelulusan apa yang dia ada nak dapat kerja'. Sedangkan terbukti hari ini, ramainya penganggur dan sering mengeluh tidak bekerja, adalah mereka-mereka yang punyai diploma, ijazah mungkin juga master. Bahkan mereka punyai hutang ribuan dan ada yang berjuta. Sedang penuntut-penuntut ilmu Allah ini, kebanyakkan tidak berhutang, bahkan menjadi orang yang sangat bertaqwa. Paling tidak mereka akan mengajar semula. Hidup mereka sentiasa ceria. Tawa mereka penuh makna. Itulah limpahan yang maha Kuasa. Yang memandang juga sejuk di mata. Bahkan di hati rasa sungguh redha. SubahanaAllah.... Limpahan kurniaanMU hai Tuhan yang maha Kuasa sungguh tidak terhingga.....

No comments:

Post a Comment