Menjadi tetamu Allah...melakukan tawaf mengelilingi Kaabah

Sunday, September 12, 2010

MATI ADALAH PERMULAAN KEHIDUPAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Allah berfirman:
قُلْ مَتَاعُ الدَّنْيَا قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقَى وَلاَ تُظْلَمُونَ فَتِيلاً أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

Maksudnya:-
“Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”[An-Nisaa, ayat :77-78]

Ada yang semakin hari semakin jauh dari rumah Allah. Masih di sibukkan dengan kerja yang bukan setakat siang, bahkan malam. Jika boleh di elakkan kurang sangat yang mengelakkan bila dijanjikan dengan nilai "WANG". Hari ini orang memandang wang itu lebih bernilai dari amalan yang boleh medatangkan kasih sayang dan rahmat Allah s.w.t terhadap dirinya. Apa bila sudah keletihan mengumpul wang, maka akan tinggalkan perkara-perkara tuntutan yang telah di garis pandukan untuk kita mengapainya bagi meraih keredhaan Allah s.w.t.

Paling tidak alasan keletihan akan menular ke dalam diri dan solat semakin di lewatkan, langkahan ke rumah Allah semakin di kurangkan. Bahkan alasan demi alasan keletihan akan sentiasa di tegakkan, walaupun masih ada peluang untuk ke rumah Allah, maka tidur pula menjadi pilihan. Wahai hati, sangat dukacitanya .... jika begini pilihan. Sesuatu yang tidak menjanjikan dengan impian permulaan sebuah kehidupan yang kekal abadi..

Imam Ahmad mencatat riwayat dari Abu Dharda as,:
"Andai saja kamu mengetahui, apa yang engkau akan lihat saat kematianmu, tentulah engkau tidak akan memakai segigitpun hidangan idamanmu, dan pula engkau tidak akan meminum lagi minuman lazat untuk memuaskan rasa dahaga mu yang tak terpuaskan"

Andai saja kaum Muslim menyadari bahwa kematian bukanlah akhir, namun sebuah permulaan, disitu tempat keadilan yang penuh rahmat dengan gambaran siksaan yang berat atau pahala yang indah. Tentulah keadaan kita yang menyedihkan ini akan berubah. Percaya adalah percaya sepenuhnya sebagaimana janji-janji yang telah dipandukan oleh Al-Quran dan Rasul junjungan. Ngeri bila mengamati sebuah permulaan kehidupan bermula kematian... kerana kita tidak tahu apakah nasib kita seterusnya jika kita masih terleka dan menangguh-nangguhkan perubahan untuk menghampirkan diri sehampir-hampir dengan Tuhan pencipta alam, Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang yang tetap menerima hamba-hambanya meskipun berbagai kesalahan yang telah di lakukan. Jika kita tidak mahu menghampirkan diri kepada Allah, ada lagi janji Allah sesuatu yang lebih hampir dengan kita.. iaitu kematian.... yang pasti datang....
Sayangnya kita lupa dan terus menerus mencari dunia yang lagha. Ramainya yang terleka dan beriya-iya memenuhi dunianya dengan berbagai cara sehingga melampaui batas-batas agama.

"Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang kelaparan mengerumuni hidangan mereka." Maka salah seorang sahabat bertanya," Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada hari itu?" Nabi saw, menjawab,"Bahkan, pada hari itu jumlah kamu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di lautan, dan Allah akan mencabut 'rasa gentar' terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit al-wahnu."Seorang sahabat bertanya, 'Apakah itu al-wahnu itu, ya Rasulullah?' Rasulullah saw, menjawab, "Cinta dunia dan takut mati."
(Hr Abu Dawud dan Ahmad)

Maka ubat daripada penyakit wahn ini tidak lain adalah kezuhudan kita kepada dunia. Namun tidak ramai yang boleh menerima keadaan cukup apa ada. Semakin hari, semakin tinggi angan-angannya. Bukanlah tidak boleh mencari kebahagiaan di dunia, namun kebahagiaan sebenar ialah apabila kita tidak meninggalkan hubungan akrab kita dengan pencipta. Sebaliknya, mereka yang mengejar dunia, semakin melupa tanggung jawab terhadap Allah yang maha kuasa dan pesanan junjungan Nabi s.a.w. yang mulia yang mana baginda s.a.w telah mengajarkan kita ummatnya untuk berlaku zuhud dan sentiasa bermahasabah diri agar lebih mengutamakan kehidupan ukhrawi dari dunia yang sia-sia.

Rasulullah saw bersabda :" zuhudlah di dunia maka ALLAH akan mencintai kalian, dan zuhudlah atas apa-apa yang ada di sebagian manusia, maka kamu akan dicintai oleh mereka " ( HR.ibnu majah dalam kitan zuhud ).

Allahu a'lam.

No comments:

Post a Comment