Setiap cubaan dan pengalaman dalam hidup ini, semestinya membuat kita berfikir dan memahami beberapa perkara. Paling tidak kita akan dapat rasakan, apa sahaja yang kita lihat dan perhati kembali kepada kehendak dan keadilan Allah s.w.t. Di situ kita akan nampak sebab musabab apa yang ditentukan oleh Allah tersebut.
Namun untuk menerima satu keadaan dan ujian sememangnya berat pada sesetengah orang. Pada orang-orang tertentu, apabila dihadapkan ujian dan cubaan tersebut, mereka mampu menempuh dengan penuh keredhaan. Itulah keadilan Allah. Hidup kita tetap akan diuji. Namun ujian pada seorang dan seorang yang lain berbeda-beda. Hanya mereka yang mengharap keredhaan dan pertolongan Allah akan dapat merasa nikmat dari ujian tersebut.
Namun untuk menerima satu keadaan dan ujian sememangnya berat pada sesetengah orang. Pada orang-orang tertentu, apabila dihadapkan ujian dan cubaan tersebut, mereka mampu menempuh dengan penuh keredhaan. Itulah keadilan Allah. Hidup kita tetap akan diuji. Namun ujian pada seorang dan seorang yang lain berbeda-beda. Hanya mereka yang mengharap keredhaan dan pertolongan Allah akan dapat merasa nikmat dari ujian tersebut.
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(Al-Baqarah:286)
Terlepas ujian, umpama lulus peperiksaan. Semakin susah dan sukar ujian tersebut, jika masih mendapat markah yang cukup cemerlang, akan membuatkan kita rasa sangat gembira dan bahagia. Bahkan penganugerahan juga di terima. Apa lagi bila melepasi ujian yang maha hebat dari yang Maha Kuasa. Ganjarannya, anugerahnya adalah syurga. Ya.. salam, hebatnya anugerah Allah dengan tidak terhingga.
Hati yang bersih dan tulin akan dapat memerhati dan menerima baik ketentuan Allah tersebut. Keadilan Allah akan dapat di lihat. Namun sebaliknya, pada yang tidak redha pada Allah. Umpama bila kita melihat ujian yang teruk di hadapi oleh seorang isteri yang mempunyai suami yang buruk laku, penagih, pemukul, namun wanita tersebut mampu membesarkan anak-anak, bahkan anak-anaknya berjaya dalam kehidupan. Betapa ia boleh menempuh dengan penuh kesabaran. Banyak di dengar kawan-kawan sekeliling mengatakan, ‘kalau aku.. dah lama aku minta cerai’. Betul lah tu… itu kalau kamu.., tidak pada wanita ini. Keadilan Allah, memberi wanita ini dengan sifat kesabaran dan sentiasa bersifat memaafkan, dan murah pula senyuman. Apa di kata, tetap dia senyum. Hebat dan terpukau dengan keadaan wanita tersebut.
Juga seorang ibu, yang mempunyai anak yang sangat menyakitkan dan melukakan hati. Tatkala perginya ibu ini kembali kepada Illahi, anak tadi dijumpai menjadi seorang yang sangat warak dan mendekat diri kepada Allah s.w.t. Setelah kisah silam di kaji, ternyata anak ini adalah anak yang pernah menderhakai orang tua. Namun, apa terjadi kepada anak ini, dia menjadi seorang yang mendekatkan diri kepada Allah. Jika dipandang dengan mata kasar, pastinya anak derhaka akan dibalasi oleh Allah dengan keburukan di dunia. Inilah keadilan Allah, dengan redhanya ibu tadi dengan ujian Allah, amanah yang diberi, tetap di jalani, nasihat agama tetap diberi pada anak ini, namun yang paling besar, sifat redha dan mendoai dan mengampuni anaknya sentiasa di hati. Adilnya engkau ya Allah…, kemungkinan jika anak ini menghadapi ibu yang tidak redha dan memaafi setiap kederhakaannya, pasti buruk padah pada anak ini. Namun, sayangnya Allah pada hamba-hambanya…, orang begini akan ditemu dengan orang begini. Oh Tuhan…. Terlalu pemurahnya engkau untuk melihat umat Nabi Mu.. sentiasa mendapat limpah rahmat yang sangat tinggi.
Ketidak bersihan hati manusia hari ini, sentiasa bersangka buruk dengan apa yang beri Allah. Mereka masih mencari-cari sesuatu yang tidak terletak dalam garis keredhaan Allah. Mereka masih berebut-rebut dalam perkara yang bakal menjanjikan sesuatu yang tidak dapat menyelamatkan mereka di kemudian hari. Sedangkan terbentang luas sesuatu jalan lurus yang Allah janjikan di depan mata.
Ya Allah, selamatkan kami, dari jalan-jalan yang menjuruskan kami ke arah yang engkau murkai ya Allah. Istiqamahkan kami dijalan Mu dengan keredhaanMu yang tidak kunjung putus ya Allah….
Kami ingin menjadi hambamu yang mensyukuri nikmat yang engkau beri….
No comments:
Post a Comment