Menjadi tetamu Allah...melakukan tawaf mengelilingi Kaabah

Sunday, May 08, 2011

TAUHID RUBUBIYAH

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السلام علیکم و رحمه الله و برکاته


Sejak berpindah di Shah Alam, banyak perkara yang rutin dilakukan mengalami perubahan. Jika dulu dapat juga menyimpan wang sedikit sebanyak, namun di sini keterlaluan kos yang melambung diluar jangkaan. Namun keyakinan yang tinggi atas pertolongan Allah sentiasa dipertahankan.

Disebalik yang demikian, ternyata terlalu banyak pertolongan Allah yang datang dari segala arah. Tidak terkecuali tugas yang sangat disukai, menjadi suatu yang menyenangkan. Menjadi satu yang mendatangkan keberangsangan dan minat yang mendalam untuk terus melakukan dengan gigih dan cemerlang.

Pengalaman juga bukan sedikit yang boleh diambil pelajaran. Sementelahan itulah, pengalaman menuju ke Mahkamah Klang, merungkai lagi kebenaran yang dinyatakan dalam al-Quran. Benar..., orang bukan islam percaya Allah. Sebagaimana dinyatakan dalam al-Quran, itulah kebenaran. Bercakap sewaktu menaiki kenderaan awam, benar, bahkan pemandu itu juga bercita-cita ingin masuk islam kalau ada yang ingin berkahwin dengannya dari kalangan orang islam.

Ana merungkai keadaan, kenapa menunggu perkahwinan, belajarlah tentang islam. Walaupun tiada paksaan, tetapi belajarlah. Moga kamu mendapat kefahaman.

Keyakinan sebagian orang kafir terhadap tauhid rububiyah Allah telah dijelaskan Allah dalam beberapa firman-Nya:
“Kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan mereka? Mereka akan menjawab Allah.” (QS. Az Zukhruf: 87)

“Dan kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan yang menundukkan matahari dan bulan? Mereka akan mengatakan Allah.” (QS. Al Ankabut: 61)

“Dan kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan bumi setelah matinya? Mereka akan menjawab Allah.” (QS. Al Ankabut: 63)

Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya. ALLAH YANG MAHA PENCIPTA, MAHA KUASA DAN MAHA PENGATUR.

Allah yang merencanakan PENCIPTAAN, KEKUASAAN DAN PENGATURAN, suatu kejadian/penciptaan sebut saja proses penciptaan apa juga dari sebelum ada, akan menjadi ada.

Maknanya, menyakini bahwa Allah adalah Dzat yang menciptakan, menghidupkan, mematikan, memberi rezeki, mendatangkan segala manfaat dan menolak segala mudharat. Dzat yang mengawasi, mengatur, penguasa, pemilik hukum dan selainnya dari segala sesuatu yang menunjukkan kekuasaan tunggal bagi Allah. Dari sini, seorang mukmin harus meyakini bahwa tidak ada seorangpun yang menandingi Allah dalam hal ini.

Allah mengatakan: “’Katakanlah!’ Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya sgala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al Ikhlash: 1-4)

Bukankah kebanyakan dari manusia itu tidak mengenal Allah dengan sebenarnya ' Awaluddin Ma'rifatullah /awal agama mengenal Allah" mengenal Allah tidak hanya kenal nama dan tidak kenal dengan Yang Empunya Nama, kalau tidak mengenal Allah dengan sebenarnya kemungkinan akan bertingkah laku, beranggapan, memuja terhadap sesuatu termasuk kepada Syirik (Menyekutukan Allah) inilah dosa yang tidak akan diampunkan.

Begitu juga bila ditanyai jiran-jiran yang bukan Islam, mereka percaya Allah yang menjadikan segalanya. Allah jugalah yang mematikan.

Lantas, jika beginilah keadaan, ternyata hanya manusia yang sengaja tidak mahu faham. Tidak mahu mengikat diri dengan pengibadatan terhadap Allah, Tuhan sekelian alam.

Binggung juga memikirkan keadaan insan hari ini, terlalu banyak hidup membuang masa, lupa pengibadatan yang sepatutnya, bahkan sambil lewa melakukan segala suruhan Allah baik perkara yang diwajibkan maupun perkara-perkara baik yang mendatangkan rahmat Tuhan.Jika sembahyang pun berani ditinggalkan, apa beza dengan orang yang bukan islam?

Sayang lah.. keadaan demikian, terlalu banyak pemerhatian yang boleh dilakukan untuk menjadikan diri seorang yang benar bertaqwa dalam erti yang sebenar-benarnya. Juga menjadikan diri seorang hamba yang benar takutkan Tuhannya. Sehingga mereka sentiasa istiqamah di jalan mencari redhaNya.

Allahu a’lam.

No comments:

Post a Comment