Menjadi tetamu Allah...melakukan tawaf mengelilingi Kaabah

Saturday, February 27, 2010

HULURKAN BANTUAN

بسم الله الر حمن الرحيم

اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pengarang kitab Tanbihul Ghafilin, Imam Samarqandy mengatakan: "Biasakan diri anda untuk terus bersedekah, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Kerana, dalam sedekah itu ada sepuluh manfaat; lima akan diberikan di dunia, dan lima lagi akan diberikan di akhirat kelak.

Berbicara mengenai sedekah, terbayang pada ana saat kecil dulu, tanpa keperluan kehidupan sangat perit dirasakan. saat itu belajar bersuluhkan pelita minyak tanah. kadang-kadang pelita jatuh, terbakar buku sekolah. Tidur lambat menolong ibu membuat kuih muih. pagi bangun mengoreng kuih. Abah ke ladang menoreh getah. tengaharinya balik sekolah ke sawah. Petangnya mengejar kambing di hutan. kerbau di Solok Bansan. Oh... peritnya kehidupan waktu itu. saat itu, hidup orang lain hampir sudah mewah. Hidup keluargaku masih demikian. Namun manisnya bila hidup dalam keredhaan Tuhan. Sangat manis....

Namun, semua itu mengajar erti kesabaran.Semua itu melahir ketabahan. semua itu membuat kita berfikir banyak orang.Kini, hati kita akan terharu, pilu bila memandang jika ada lagi yang menghadapi beberapa kekurangan. Lantas, tatkala ana merenung, betapa sukarnya ustaz-ustaz di Pengajian al-Quran menghidupkan Pusat-pusat al-Quran, mengajar ilmu Tuhan, maka terdetik di hati ana betapa kekurangan-kekurangan tersebut memerlukan beberapa orang turun tangan.

Gaji ustaz-Ustaz, tidak sehebat gaji yang berMajikan. Namun keikhlasan dan kesungguhan mereka, terlalu besar di sisi Tuhan. Mereka mendidik anak-anak generasi al-Quran. Menelan berbagai kepahitan. Sebagai saudara Islam, mari bersama kita turun tangan. Agar meringankan bebanan. Kita menyahut kalam Tuhan. InsyaAllah segala yang dilaku penuh keiklasan ada perhitungan di sisi Tuhan. Ayuh kita bersama turun tangan.

Rasulullah s.a.w. bersabda :
"Barangsiapa yang mempunyai harta maka bersedekahlah dengan kekayaannya, dan barangsiapa yang mempunyai ilmu maka bersedekahlah dengan ilmunya dan baangsiapa yang mempunyai tenaga bersedekahlah dengan tenaganya."

Rasulullah s.a.w. pula bersabda :
"Sedekah itu dapat menutup tujuh puluh pintu kejahatan".

Friday, February 26, 2010

TAKUTILAH BERBUAT KEJAHATAN

بسم الله الر حمن الرحيم


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Surah al-Taubah :119

Ayat di atas mengarahkan kita sentiasa bersama orang-orang yang benar. Benar di sini adalah orang-orang yang sentiasa berada atas garis syarak. Jauhi dari terfikir untuk berbuat kejahatan takut saat berbuat kejahatan itu nyawa kita terpadam. Perlu kembali kepada Tuhan. walau apapun keadaan.

Lebih-lebih lagi dosa sesama insan. Memalu dan mengaibkan orang sangat mudah. cuba anda bayangkan kalau anda yang diaibkan. Begitulah buruknya perilaku sesetengah insan yang lupa pada Tuhan. Lupa perhitungan Tuhan. Lupa Azab Tuhan. Bagaimana mungkin anda kembali pada Tuhan dalam keadaan dosa sesama insan tidak diselesaikan.

Terkejut ana bila membuka facebook, masih ada insan bergelar islam. cakap seperti hanya dia mengikut islam. orang yang sebenar-benar mengikut islam, bahkan tidak boleh dipertikai lagi pun boleh di fitnah seburuk-buruknya. Bahkan sangat memalukan.

Dimana akhlak kalian. Kalian tidak takutkah dengan janji balasan Allah. Fitnah yang demikian mengundang azab Tuhan. Apalagi jika terkena dengan para daie dan wali-wali Allah.

Memerangi wali Allah, sama dengan memerangi Allah. Tidakkah kalian merasa gerun dengan perhitungan Allah..?

Firman Allah s.w.t yang yang bermaksudnya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Surah Al-Zalzalah : 7-8)

MAKNA SULUK DAN TASAWWUF

Petikan dari tulisan Irwan

MAKNA SULUK DAN TASAWWUF

Imam Al Gazali

Suluk berarti memperbaiki akhlak, mensucikan amal, dan menjernihkan pengetahuan. Suluk merupakan aktivitas rutin memakmurkan lahir dan batin. Segenap kesibukan hamba hanya ditujukan kepada Sang Rabb, bahkan ia selalu disibukkan dengan usaha-usaha menjernihkan hati sebagai persiapan
untuk sampai kepada-Nya (wusul).

Ada dua perkara yang dapat merusak usaha seorang salik (pelaku suluk), yaitu pertama, mengikuti selera orang-orang yang mengambil aspek-aspek yang ringan dalam penafsiran dan kedua, mengikuti orang-orang sesat yang selalu menurut dengan hawa nafsunya. Barangsiapa yang menyia-siakan waktunya,maka ia termasuk orang bodoh. Dan orang yang terlalu mengekang diri dengan waktu maka ia termasuk orang lalai. Sementara orang yang melalaikannya, dia adalah orang-orang lemah.

Keinginan seorang hamba untuk melakukan laku suluk tidak dibenarkan kecuali ketika ia menjadikan Allah Swt. dan Rasul-Nya sebagai pengawas hatinya. Siang hari ia selalu puasa dan bibirnya pun diam terkatup tanpa bicara, sebab terlalu berlebihan dalam hal makan, bicara, dan tidur akan mengakibatkan kerasnya hati. Sementara punggungnya senantiasa terbungkuk rukuk, keningnya pun bersujud, dan matanya sembab berlinangan air mata. Hatinya selalu dirundung kesedihan (karena kehinaan dirinya di
hadirat-Nya), dan lisannya tiada henti terus berzikir.

Dengan kata simpul, seluruh anggota tubuh seorang hamba disibukkan demi untuk melakukan suluk. Suluk dalam hal ini adalah segala yang telah dianjurkan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dan meninggalkan apa yang dibenci olehnya. Melekatkan dirinya dengan sifat wara' meninggalkan segala hawa nafsunya, dan melakukan segala hal yang berkaitan erat dengan perintah-Nya. Semua itu dilakukan dengan segala kesungguhan hanya karena Allah Swt., bukan sekadar untuk meraih balasan pahala, dan juga diniatkan untuk ibadah bukan hanya sekadar ritual kebiasaan. Karena sesungguhnya orang yang Asyiq dengan amaliahnya, tidak lagi memandang bentuk rupa zahir amalan itu, bahkan jiwanya pun telah menjauh dari syahwat keduniaan. Maka satu hal yang benar adalah meninggalkan segala bentuk ikhtiar sekaligus menenangkan diri dalam hilir mudik takdir Tuhan.

Dalam sebuah syair dinyatakan;

Aku ingin menemuinya,
Namun Dia menghendakiku untuk menghindar
Lalu kutanggalkan semua hasratku
Demi apa yang Kaukehendaki

Sirnakan semua makhluk darimu dengan hukum Allah Swt. dan binasakan hawa nafsumu atas perintah-Nya. Demikian halnya, tanggalkan seluruh hasratmu demi perbuatan-perbuatan-Nya (af'al). Dengan demikian, maka kau telah mampu menangkap ilmu Allah Swt.

Kebebasanmu dari ketergantungan dengan makhluk ditandai dengan perpisahanmu dengan mereka, kau tidak akan kembali dengan mereka, dan
kau pun tidak akan menyesali semua yang ada dalam genggaman mereka. Adapun tanda kebebasanmu dari hawa nafsu adalah dengan tidak memasang harapan yang beriebihan dari semua usahamu, dan tidak pula bergantung dengan urusan kausalitas untuk meraih sebuah kemanfaatan ataupun untuk menghindari kebinasaan. Maka kau jangan hanya bergulat dengan dirimu sendiri, jangan terlalu percaya diri, jangan mencelakan atau membahayakan dirimu sendiri. Namun, pertama-tama yang harus kau lakukan adalah menyerahkan semuanya pada Yang Berhak, agar Dia berkenan memberikan kuasa-Nya kepadamu. Seperti kepasrahanmu kepada-Nya saat kau berada dalam rahim ibumu, atau saat kau masih dalam susuan ibumu.

Sementara, tanggalnya seluruh hasrat iradah-mu. lebur dalam iradah-Nya ditandai dengan tidak adanya sifat menghendaki dalam dirimu (murid), dalam hal ini kau hanyalah sebagai obyek yang dikehendaki (murad), bahkan dalam setiap lakumu ada intervensi aktivitas-Nya maka jadilah kau sebagai obyek yang dikehendaki-Nya. Adapun aktivitas-Nya menempati semua anggota ragamu, mententramkan jiwa, melapangkan dada, menyinari wajahmu, dan memeriahkan suasana batinmu. Takdir menjadi nuansa dalam hatimu, azali senantiasa akan menyerumu. Rabb yang Maha Menguasai mengajarimu dengan ilmu-Nya, menyematkan pakaian untukmu dari cahaya
hulul, dan memposisikanmu pada derajat generasi orang terdahulu di antara para ulama yang saleh (ulu al-'ilm).



source : Mi'raj as-Salikin, Imam Al Gazali

Thursday, February 25, 2010

DUNIA YANG MELETIHKAN


بسم الله الر حمن الرحيم

Jemu adalah satu perkara yang selalu menjengah kita sebagai manusia. Itulah namanya kehidupan yang sementara. Segala-galanya sementara. Tiba satu tahap ianya akan berhenti.

Maka setiap perkara pasti menjemukan. Baik terhadap makanan, pekerjaan, hiburan dan apa jua yang berkaitan dengan dunia yang fana. Perkara-perkara demikian pasti akan sampai bila tiba masa. Walaupun kita berkeras mengatakan tidak, sampai ketika kita akan merasa letih. Kerana itulah, masa kecil kesukaan kita lain terhadap makanan, hiburan, pakaian, bila tiba satu tahap kita bertukar pula ke perkara yang lain.

Begitu juga dengan pasangan, ramai dikalangan yang timbul rasa jemu, hingga mencari sesuatu kelainan. Namun selagi merasa demikian kita tidak akan jumpa penyelesaian. Kerana ianya beralaskan rasa jemu. Berlainan dengan yang mencari keredhaan Tuhan, jemunya digaris pandu dengan Quran. Mencarinya dengan pengubahsuaian mengikut landasan yang ditetapkan.

Begitu juga lumrah kita akan jemu dengan perkara yang lama. Namun bila kita mencari sesuatu yang berkaitan dengan agama, kita akan rasa kelainan. Semakin banyak kita mendengar majlis ilmu, hati kita makin mencari-cari, makin banyak kita baca Quran, makin lazat kita rasakan. Kalau tidak dapat melakukan kita akan rasa sangat kekosongan. Hingga kan kadang-kadang keseronokan bertadabbur dengan al-Quran, kita tak sedarpun hari sudah siang. Sekali kita ke Tanah suci Makkah dan Madinah, berkali-kali perasaan kita dalam panggilan. Oh….Indahnya menghampir diri dengan Allah. Lazatnya menjadi orang yang beriman. Kerana Allah sentiasa dirasa memerhatikan. Allah sentiasa menyelamatkan.

Hidup ini sangat meletihkan. Ramai yang tidak tahu matlamat sebenar kehidupan. Sebahagian besar masa mencari sesuatu yang tiada kepastian. Bahkan mendatangkan masalah yang sangat membebankan. Berbanding dengan orang beriman. Bekerjanya ia, kerana ibadah kepada Tuhan. Mereka gembira dengan bekerja dapat menginfakkan. Bahkan ibadahnya semakin beterus-terusan. Masanya dengan Allah penuh kekhusyukan. Tenang sentiasa memayungkan.

Lantas demikian, dimana bekalan kalian, untuk sampai ke tempat yang berkekalan. Tiada rasa jemu dan bosan. Tiada langsung keletihan dan kejemuan. Segala permintaan pasti ditunaikan. Indahnya janji Allah pada syurga idaman, bagi yang benar-benar mengharap keredhaan Tuhan.

Wednesday, February 24, 2010

YANG DIBENCI MUNGKIN BAIK UNTUK KITA

بسم الله الر حمن الرحيم

Setiap insan punyai keinginan masing-masing. Tidak semua sama apa yang diinginkan walaupun rambut sama hitam. Bila diamati kembali, keinginan demikian adalah perkara yang berbentuk sementara dan tidak kekal.

Kita mengharapkan apabila membina sebuah mahligai perkahwinan, ianya akan kekal ke akhir hayat. Namun keruntuhan ditengah jalan. Kehampaan pasti datang bertandang. Setelah beberapa ketika kita hadapi dengan sabar, baru kita akan faham, bahawa ianya baik untuk proses kita kearah ketaqwaan. Itupun bagi mereka yang memilih jalan haluan yang penuh keimanan.

Umpama dalam pemilihan sesuatu, semua orang berbeza-beza keinginan begitu juga kemampuan. Sebenarnya kadang-kadang keinginan kita itu bukan sesuatu yang sebenarnya kita perlukan. Maka apabila kita tidak dapat apa yang dihajati, satu masa kita akan tersedar, bahawa itu sebenarnya baik untuk kita.

Mungkin kekadang kita tidak faham mengapa Allah memberi lain dari permintaan kita dan terlalu berbeza dengan apa yang kita harapkan. Namun begitu, Allah sentiasa bertindak betul dan sentiasa melakukan yang terbaik walaupun pada diri kita kelihatan semuanya salah belaka.

Namun percayalah..bila kita bermohon sesuatu dan menerima yang lain dari Allah, suatu hari Allah akan memberi sesuatu yang lebih baik pada masa yang sesuai. Serahkan semua ketentuan pada Allah. InsyaAllah, meskipun kita tidak suka akan perkara tersebut.


وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

HINDARI MENABUR FITNAH



بسم الله الر حمن الرحيم

Ana sangat merasa bahagia bila melihat perubahan sesetengah saudara islam yang lain. Kalau dulunya mereka lalai, kini mereka istiqamah dalam menjalani hidup cara beriman. Terharu melihat perubahan mereka. Alhamdulillah.

Sayangnya ada sebahagian besar manusia lain, kadang terkedu juga melihat betapa beraninya mereka dalam hal mengaibkan orang. Hati mereka sangat gembira melihat satu-satu kedukaan orang. Mereka juga Nampak tidak senang dengan kegembiraan orang.

Apabila mereka melihat kebahagiaan orang, ada sahaja dicungkil keaiban dan keburukan orang itu waktu dulu-dulu. Sepatutnya mereka bersyukur kepada Allah kerana telah meletakan mereka yang berubah itu ke jalan petunjuk. Sebaliknya, dikeji, dicaci, dimalukan dan dijatuhkan maruah mereka depan orang banyak. Saja mencari kesilapan dan macam-macam andaian dilakukan. Malahan andaian dan fitnah yang dibuat lebih banyak berupa sangkaan semata-mata.

Sedih melihat keadaan mereka yang melakukan lupa, bahawa melakukan demikian adalah sebesar-besar dosa. Memfitnah, menyebabkan orang lain teriniaya dan terdzalim. Lazimnya di pejabat-pejabat, walaupun dimusuhi mereka yang menegur perbuatan, mereka masih tetap melakukan demikian. Bagai sudah seronok dan menjadi tabiat bagi mereka. Peliknya mereka seronok mencungkil keaiban satu-satu perkara. Kekadang tidak kena mengena dengan mereka.

Atas sikap suka melihat keruntuhan dan tidak suka kepada kebahagiaan orang, maka lahirlah ramainya hakim-hakim yang tidak bertauliah. Mana yang sudah berubah mengikut jalan iman, dicungkil-cungkil keburukan mereka dimasa lampau. Bila mereka cuba mencampuri urusan rumahtangga orang yang hanya entah benar entah tidak di dada akhbar yang menjadi santapan umum, apakah mereka ini lupa, mereka ada rumahtangga, mereka ada keluarga dan anak pinak. Takutilah janji dan balasan dari Allah.


Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


“Sesiapa yang mengembar-gemburkan (pada orang ramai) sesuatu perkara (perkataan) terhadap seseorang Muslim untuk menjatuhkan maruah orang tersebut di dunia pada hal ia tidak demikian maka wajiblah Allah mencairkan pembawa fitnah tersebut pada hari Qiamat dalam api neraka sehinggalah ia dapat membuktikah kebenaran apa yang telah dikatakannya.” (Hadith riwayat Al-Thabarani)

WAHAI ANAK-ANAK, KAMU BERSAUDARA


بسم الله الر حمن الرحيم

Wahai anak-anak ku, ikatlah kasih sayang kamu hingga ke akhir hayat. Jauhi hati-hati kamu dari apa-apa perasaan yang boleh merenggangkan kamu semua. Kamu telah sentiasa bersama makan, tidur, belajar dan menuntut ilmu Allah di bumbung yang sama. Kamu juga selalu dirumah ummi...

Jauhi permusuhan di antara sesama kamu. Ingatlah, syaitan itu sentiasa mencipta permusuhan antara sesama manusia. Termasuk kamu. Maka dampingi lah diri kamu dengan ingatan yang kuat pada Khaliq. Itulah Allah s.w.t.

Sinari akhlak kamu dengan akhlaknya Rasulullah s.a.w. kerana akhlaknya adalah akhlak al-Quran yang boleh menyelamatkan kamu sepanjang zaman. Semoga Allah akan sentiasa bersama kamu semua dalam menghadapi sepanjang perjalanan hidup ini.


عن أبي هريرة قال: قال رسول الله لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا، ولا يبع بعضكم على بيع بعض، وكونوا عباد الله إخوانا، المسلم أخو المسلم، لا يظلمه ولا يخذله، ولا يكذبه، ولا يحقره، التقوى ههنا، ويشير إلى صدره ثلاث مرات بحسب امرئ من الشر أن يحقر أخاه المسلم، المسلم على المسلم حرام دمه، وماله، وعرضه -رواه مسلم.



Hadis diriwayatkan oleh al-lmam Muslim. Daripada Abu Hurairah r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Janganlah kamu saling dengki mendengki, tipu menipu, benci membenci, belakang membelakangi antara satu sama lain. Janganlah sebahagian kamu menjual barangan atas jualan orang lain. Hendaklah kamu menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi seorang muslim; dia tidak boleh menzaliminya, membiarkannya (dalam kehinaan), membohonginya dan menghinanya. Ketaqwaan itu di sini - sambil Baginda menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali - Cukuplah seseorang itu mendapat keburukan apabila dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap orang muslim ke atas muslim itu haram darahnya, hartanya dan maruah dirinya.

Monday, February 22, 2010

SETIAP KITA AKAN DI UJI...

بسم الله الرحمن الرحيم
Allah s.w.t berfirman bermaksud: "Dan kami akan uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cubaan dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (QS al-Anbiya:35).

Hidup ini dijadikan oleh Allah penuh dengan ujian. Mana mungkin boleh kita mengatakan kita telah beriman sebelum diuji oleh Allah. Semakin kita mengikut jalan iman, semakin banyak ujian mendatang. Dalam seseorang menghadapi ujian juga berbagai-bagai keadaan penerimaan seseorang.

Apapun ujian yang mendatang, pastinya kita akan menadah tangan kepada memohon kerahmatan dan pertolongan Allah s.w.t. Itulah sikap orang-orang yang beriman.

DALAM sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani daripada Abu Umamah, Allah berfirman kepada malaikat-Nya bermaksud : "Pergilah kepada hambaKu. Lalu timpalah bermacam-macam ujian kepadanya kerana Aku mahu mendengar suaranya."

Hadis di atas menjelaskan bahawa Allah SWT memerintahkan malaikatNya yang sentiasa patuh agar pergi untuk melakukan pelbagai ujian dan dugaan terhadap hamba-hambaNya. Dengan dugaan dan ujian ini, moga akan terkeluarlah permohonan –permohonan hambaNya kepada Allah. Namun begitu, sekiranya tidak terkeluar suara hamba itu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sesuatu yang tersembunyi dalam hati hambaNya.

Semua ini mengingatkan kita bahawa kesenangan dan kesusahan itu adalah ujian ke atas hambaNya dan ia adalah sunnatullah. Itulah yang hendak dinyatakan dalam hadis di atas.

Allah telah berfirman: "Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji?" (QS Al-Ankabut:2-3).

Bukan semudah untuk mengatakan diri sudah beriman. Banyak yang tewas setelah diberi sedikit ujian. Lantaran itulah maka Allah datangkan ujian, bagi mengasingkan hamba-hambaNya yang beriman tidak semata hanya boleh mengatakan dibibir sahaja.

Melalui ayat di atas, Sayyid Qutb (1327-1386 Hijrah) menafsirkan sesungguhnya iman itu bukanlah hanya sebuah kata-kata yang diucap, malah iman adalah suatu hakikat yang mempunyai tugasnya, suatu amanah yang mempunyai beban tanggungjawabnya, suatu jihad yang memerlukan kesabaran dan suatu perjuangan yang memerlukan ketabahan. Manusia tidak cukup dengan hanya berkata: "Kami telah beriman..."

Apa yang perlu dilakukan ialah hadapi semua ujian Allah dengan penuh kesabaran. Bila Allah menguji kita, maknanya Ia sangat sayangkan kita. Allah ingin membersihkan kita. Syaratnya kita perlu menghadapinya dengan sabar.

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum mukmin baik lelaki atau wanita yang mengenai diri, harta dan anak-anaknya, tetapi dia bersabar, dia akan menemui Allah dalam keadaan tidak berdosa." (HR At-Tirmidzi)

Dunia yang Allah jadikan untuk manusia di sana penuh dengan pelbagai perkara dan ujian dalam kehidupan. Siapa yang dapat mengambil ia sebagai satu kebaikan, maka baiklah yang didapatinya. Jika sebaliknya, perhiasan dunia yang boleh melalaikan ia dari kewajipan terhadap Khaliqnya, maka ia akan mengundang padah pada dirinya. Maka perlulah istiqamah dalam amalan kebaikan kerana ianya adalah menjadi nilaian Allah s.w.t.

Firman Allah SWT bermaksud: "Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi itu sebagai perhiasan, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amal perbuatannya." (QS Al-Kahfi:7-8)

MENANGISI DIRI

بسم الله الرحمن الرحيم

Saban hari ada saja berita-berita yang menyentuh hati dan sanubari seorang mukmin yang cintakan Allah. Begitu tandusnya nilai iman umat islam hari ini. Berbagai sogokan kemaksiatan terpancar di sana sini. Lantas remaja dan pemuda hari ini, tewas dengan asakan dan ajakan nilai yang sangat bertentangan dengan jalan iman dan taqwa.
Tidak ramai yang berpegang dengan nilai-nilai mulia seorang islam sejati. Hidup penuh dengan kelalaian dan nafsu yang menjalar. Menular kebiadapan yang tak masuk akal dan runtuh nilai akhlak yang diajari oleh Nabi kita yang mulia, Nabi Muhammad s.a.w.

Ini kerana ramainya yang mengikut sangat gelojak nafsu yang tidak mengenal garis syarak yang dipandukan oleh sumber al-Quran dan sunnah. Beruntunglah bagi mereka-mereka yang dapat mendidik diri dan istiqamah di jalan taqwa yang pastinya mencapai kedudukan yang tinggi di sisi Allah s.w.t.

Allah berfirman menerusi lisan Nabi Yusuf yang bermaksud:
“Sesungguhnya nafsu itu sentiasa menyuruh kepada kejahatan kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.” (Surah Yusuf, ayat 53)

Namun selagi nyawa belum di cabut, masih belum terlambat kita bertaubat. Menangislah sepuas hati menangisi dosa-dosa lampau yang mengotori kesucian diri. Bila mendengar pesanan dan peringatan-peringatan dari kitab suci lagi mulia, insafi diri dan tangisilah dosa-dosa lepas dengan penyesalan yang berakar umbi.

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
“Sesungguhnya al-Quran itu diturunkan dalam kesedihan. Maka menangislah apabila kamu membacanya. Jika kamu tidak dapat menangis maka buat-buatlah menangis. Dan elokkan suara saat membacanya kerana siapa yang tidak melagukannya dia bukanlah termasuk golongan kami.” (Hadis riwayat Ibnu Majah, Abu Ya’la dan al-Baihaqi daripada Saad bin Abi Waqqash)

Wahai pemuda pemudi, hiasi hati kalian dengan iman dan taqwa yang tinggi. Carilah peluang menghampiri dan mendekati Allah Yang sentiasa berada di sisi. Bila hati sentiasa bersama Allah maka pastinya imanlah yang menghiasi diri.

"Tujuh orang yang dilindungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya iaitu: Imam yang adil, pemuda yang selalu beribadat kepada Allah, orang yang hatinya sentiasa terpaut kepada masjid, dua orang yang saling cinta-mencintai kerana Allah, mereka bertemu dan berpisah kerana Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh perempuan yang kaya dan cantik melakukan maksiat, lalu dia berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah," seorang laki-laki yang sentiasa bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah dinafkahkan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang sentiasa ingat kepada Allah (berzikir) di tempat yang sunyi sehingga matanya mengalir air mata." (Hadis riwayat Bukhari).

Saturday, February 20, 2010

SABAR

بسم الله الرحمن الرحيم
Menyebut tentang sabar sangatlah mudah. Sebaliknya amat payah dilaksanakan.Walaupun begitu keadaannya,maka sebagai penyelesaian bagi setiap masalah yang meruntun hati sanubari atas apa jua perkara, kesabaran sangat dituntut. Kesabaran boleh menyelamat banyak keadaan dari menjadi semakin parah.

Firman Allah s.w.t.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu , sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

Dengan sabar, maka banyak perkara dapat diselesaikan. Bahkan Allah sentiasa bersama kita dalam setiap keadaan.
Iaitu menahan diri daripada keluh kesah pada sesuatu yang tidak disukai.

Sifat sabar perlu ketika menghadapi tiga perkara berikut:
1. Menahan diri daripada keluh kesah dan menahan diri daripada mengadu kepada yang lain daripada Allah subhanahu wata‘ala ketika berlaku sesuatu bala atau bencana.

2. Menahan diri dalam mengerjakan segala perintah Allah.

3. Menahan diri dalam meninggalkan segala larangan Allah.

Sifat sabar itu dipuji pada syara‘ kerana seseorang yang bersifat sabar menunjukkan ia beriman dengan sempurna kepada Allah, dan menunjukkan ia taat dan menjunjung segala perintah agama.

Orang yang beriman kepada Allah mengetahui bahawa segala perkara yang berlaku ke atas drinya adalah kehendak Allah yang tidak dapat dielak lagi. Begitulah juga orang yang taat, tidak akan merasa susah dalam mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.

KUASAI KEMARAHAN

YA ALLAH AMPUNI LAH KAMI...
بسم الله الرحمن الرحيم

Setiap kita adalah pendukung risalah islam. Dalam membawa risalah islam kita perlu kepada satu penyediaan diri yang baik agar menjadi contoh dan ikutan pada orang lain. Perlu di fahami asas akidah yang teguh dan kuat adalah akidah salimah (akidah yang lurus). Ibadah yang kita buat untuk mencari keredhaan Allah yang merangkumi kesyumulannya untuk seluruh ruang lingkup urusan kehidupan.

Karena tugas kita di dalam hidup ini ialah beribadah kepada Allah yang bererti hidup kita ini seluruhnya adalah ibadah kepada Allah: "Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadat kepadaKu." Az-Zariyaat: 56

Saidina Umar al-Khattab pernah menyebut, bahawa -Allah muliakan beliau kerana Islam, apabila kita meninggalkan Islam maka kita akan dihina oleh Allah.

Kita ada mendengar, sebutan akan datang satu zaman dimana kambing lebih mulia dari tuan. Bila di fahami ungkapan tersebut, baru kita faham apa yang berlaku pada hari ini adalah peringatan dari Allah atas perbuatan-perbuatan manusia. Manusia hari ini terlalu dzalim.

Bayangkan bukan setakat buang bayi kita temui hari ini. Ada yang sanggup blender bayi. Ada yang sanggup bakar bayi, untuk pastikan mereka ini mati, di cabut-cabut anggota mereka seperti kaki tangannya.

Hari ini akhlak manusia lebih hina dari binatang. Maka sebagai pendukung islam, kita seharusnya memelihara akhlak yang sejati. Akhlak Rasulullah s.a.w. sebagai Uswatun Hasanah. Kuatnya umat islam kerana akhlak sejati yang diturunkan Allah dan rasulNya yang menjadi ikutan. Kalau kita sendiri tidak dapat memiliki akhlak yang teguh, bagaimana kita untuk membawa risalah Allah.

Kita sebagai pendukung Islam, tak kira lah kita sebagai pelajar bidang keagamaan, pekerja atau apa jua. Kita tetap hamba Allah. Hamba Allah yang perlu menjaga kesucian islam, agar tidak tercedera Islam dengan akhlak kita.

Sifat dan akhlak Islamiyah yang mulia seperti yang dianjurkan kepadanya oleh al-Quran dan sunnah Rasulullah s.a.w. segala kegiatan hidup berasaskan sumber ini. Kita perlu mempunyai akhlak muslim yang sejati supaya menjadi contoh bukan setakat teori sahaja. Akhlak mulia Rasulullah s.a.w. dan dikalangan sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. menyebabkan ramai yang tertarik kepada Islam.

Teladan kita ialah Rasulullah s.a.w. Dan, akhlak Rasulullah s.a.w itu ialah al-Quran. Banyak hadis-hadis Rasulullah yang mendorong kita berakhlak dengan akhlak yang mulia di antaranya: "Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
Terlalu tinggi nilaian disisi Allah s.w.t atas sifat taqwa dan akhlak mulia dari hamba-hambanya.

Hingga disebutkan oleh baginda Rasulullah s.a.w. : "Sesuatu yang paling berat dalam timbangan pada hari kiamat ialah taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik."

Namun, suatu perkara yang sering kita abaikan ialah sifat marah. Marah kita, tidak lansung seperti marahnya para sahabat Nabi s.a.w. yang mana marah mereka semata-mata kerana Islam. Kita pula marah pada perkara-perkara kecil hingga membawa kepada besarnya kemusnahan hasil dari kemarahan.

Sayang sekali kalau kita yang duduk dalam suasana sebagai pendukung risalah Islam, kita tidak dapat menghalakan kemarahan kita pada tempat yang betul. Hingga, tercederanya risalah agama itu, bukan sahaja pada diri, namun ibubapa dan guru-guru kita.

Lebih menyedihkan Nama baik Islam itu termusnah gara-gara sifat marah kita.
Saidina Ali k.w pernah menyebut, “Kemarahan itu laksana api, barang siapa yang dapat menakluki api itu, maka dapatlah ia memadamkan api tersebut, tetapi apabila tidak ia akan membakar dirinya sendiri.”

Sifat hilm adalah satu sifat yang mampu menguasai dan menahan diri dari kemarahan.
Dalam perkara ini Rasulullah saw. bersabda: "Bukanlah orang yang kuat itu mengalahkan orang lain dalam satu pertarungan tetapi yang kuat itu ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah."

Mungkin anak-anak kita tidak mendapat contoh yang baik dari kita. Kerana kelalaian kita sendiri dalam perkara ini. Maka sebagai mengingati diri sendiri, dan sebagai ilmu yang bermenafaat untuk yang lainnya, maka kuasai anak kita dengan kasih sayang, bukan kemarahan. Kemarahan kita selalu nya tidak kena pada tempatnya. Hingga mereka tidak dapat membeza yang baik dan yang buruk. Kemungkinan berlakunya perkara tersebut pada anak kita adalah dosa kita. Semoga Allah memberi keampunan kepada kita semua termasuk anak-anak kita.

Hasil dari kemarahan perkara kecil boleh jadi besar, kerana marahnya mereka pada perkara yang tidak perlu. Semoga Allah banyak membantu dalam kita semua melahirkan generasi taqwa. Sebaiknya kita membaca doa ini, lebih2 bila mencecah umur 40 tahun.


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي
ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".”

Wednesday, February 17, 2010

CORETAN BUAT TAHFIZ AL-KHOLIDI

اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الر حمن الرحيم

Dapat ana bayangkan betapa sukarnya untuk melakukan satu-satu kebaikan. Ada sahaja rintangan dan ujiannya. Namun bagi sesiapa yang Berjaya melaluinya dengan penuh ketabahan, maka ianya telah mendapat ganjaran di sisi Allah yang tiada tolok bandingnya.
Dalam memberi didikan dan tarbiyah untuk memberi ilmu agama pada anak-anak pasti ada sahaja halangan yang datang bagai halilintar yang menyambar. Hatta dalam sembahyang pun, ada sahaja gangguan. Mungkin dari nafsu, mungkin dari syaitan. Mungkin kerana hati yang tidak tenang atas berbagai-bagai kesilapan.
Perasaan rindukan anak tidak dapat dinafikan bagi yang bergelar ibubapa. Rindu kerana kita sayangkan mereka. Sayangkan mereka bermakna kita mahu mereka ke syurga dan dijauhkan dari neraka. Itulah sayang yang sebenar-benarnya.
Bila kita sayang kalau boleh setiap saat kita ingin pastikan mereka sentiasa dirahmati Allah. Untuk mendapat tempat yang dirahmati, salah satunya mereka berada dirumah-rumah Allah. Dipusat-pusat pengajian Ilmiah. Sentiasa mereka dalam majlis ilmu dan Quran. Maka tempat yang kita pilih selayaknya lah sudah tempat mereka. Apakah kita telah benar-benar redha menginfakkan anak kita untuk Islam…?
Lantaran demikian, keredhaan kita tidak sama seperti redhanya Asma’ Abu Bakar pada anak-anaknya.
Tidak sama seperti mana Khansa, dengan 3 orang anak lelakinya. Sanggup menginfakkan anak-anak, hingga tidak ketemu lagi dengan anak-anak kerana anak-anak itu mati syahid. Itulah kasih sayang sebenar yang tiada tolok bandingnya. Seorang ibu yang Berjaya mendisplinkan diri hingga akhirnya anak-anak mereka ke syurga.
Namun kita, sedikit sahaja diberi kejauhan. 40 hari tidak diketemukan, kemudian anak balik seminggu dengan kita. Pengorbanan kita, kalau kita bekerja, cutilah bersama dengan anak tersebut. Kemudian biarlah mereka pergi belajar semula, mereka menuntut ilmu Allah untuk menyemarakkan dimuka bumi ini nanti syiar dan menyebar luaskan ilmu Allah untuk keselamatan seluruh saudara Islam kita. Bukankah kita telah redha 100% anak berada di jalan tersebut. Tanpa ada sedetik rasa kesal..!
Maka bila kita tidak berpeluang untuk merasai demikian, maka sama-sama kita beri sedikit sokongan dan pengorbanan, untuk mereka menuntut ilmu Tuhan. Kita tidak boleh menyamakan displin belajar ilmu agama dengan ilmu kifayah yang lain. Duduk dijalan Islam, bukan bagai dibentang dengan permaidani merah. Bukan dapat terima tepukan gemuruh seperti ilmu nyanyi dipentas. Yang maksiat itu pun perlu displin ketat untuk memastikan mereka Berjaya sampai ke matlamat, hingga ada yang menangis tersedu-sedu ditegur si Sifu.. apa ntah, tak tahu ana menyebutnya. Inikan belajar ilmu yang tersangat penting, apalah salah bila kita telah amanahkan kepada guru, maka terpulanglah guru nak buat displin apa pun. Guru itu yang tahu bagaimana mendisplinkan pelajarnya supaya sampai kepada matlamat.

Kita boleh patuh dengan program skor A. Kita boleh patuh dengan displin sekolah, tapi sayang kebanyakkan kita tak boleh patuh dengan program agama. Duit yang kita keluar untuk akademik, belajar Komputer, tuisyen, jauh lebih banyak dari yang sanggup kita keluar untuk anak belajar agama. Tahukah kita, ada ustaz-ustaz yang mengajar mengaji, RM5.00 sebulan, menjadi runggutan kepada ibu bapa. Serba salah ustaz tersebut. Namun anak nya juga bayar RM40 satu subjek akademik, lelap mata membayarnya… yang penting anak skor A… tentu itu bukan kita, itu orang lain bukan…
Tidakkah anda bangga, suatu hari akan lahir ulama’ di muka bumi. Salah satunya anak kita…… Perkara yang ana tak dapat lupa bila bersama semua pelajar-pelajar tahfiz ini, samada kalian suka atau tidak, bagi ana, hamba Allah itu semuanya anak-anak ana. Bagaimana ana kasih pada anak ana, begitulah ana kasih pada mereka semua. Ana tidak dapat menahan sebak meninggalkan mereka, kalau boleh ana ingin selalu bersama mereka. InsyaAllah, kalau Allah beri rezeki lebih, ana akan ulangi meraikan mereka semua dihari-hari yang diberi cuti oleh Ustaz Tahfiz al-Kholidi dalam hanya waktu yang ditentukan. Moga Allah sentiasa menyampaikan hajat ana ini. Kalau ana ditakdirkan kembali kepada Allah sekalipun suatu ketika nanti, ana sangat gembira, ramainya anak-anak yang mendoakan ana. Alhamdulillah….
Pelajar-pelajar tahfiz, terutama di Tahfiz Kuantan, pasti kalian masih mengingati ummi lagi… Ummi sentiasa mendoakan kalian sentiasa mendapat rahmat dan pertolongan Allah dan kekuatan dari Allah. Bagi pelajar-pelajar baru, teruskan perjuangan anda menuntut ilmu Allah. Jalan yang kalian semua pilih adalah jalan yang lurus, sebagaimana yang kalian minta ditunjuki dalam setiap bacaan solat kalian….الله معكم
Maka bersabarlah kita dalam menghadapi ini semua… berilah kepercayaan kepada Ustaz…. Hargai susah payah mereka, janganlah lupa teruskan sumbangan kita, RM100.00 sebulan yang kita bayar, tak sebanding dengan ilmu yang anak-anak kita dapat. Walaupun ustaz tidak meminta kita istiqamah membayar, kita lapangkan dada, teruskan bayaran. Wang yang ustaz keluarkan untuk makan minum anak kita , lebih dari apa yang kita sumbangkan. Apatah lagi, anak-anak kita sudah ada Almari pakaian mereka masing-masing. Sanggupkah kita melihat ustaz berhempas pulas mencari kewangan semata-mata untuk mendidik anak-anak kita…?. Peringatan untuk diri ana juga.
Imam Junaid ditanya tentang sabar, maka beliau menjawab : "Meneguk kepahitan tanpa berkerut mukanya". Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam Madariju as-Salikin memberi maksud sabar itu adalah "menahan diri dari keluhan dan kemarahan, menahan lidah dari keluh kesah dan menahan anggota badan dari berbuat kekacauan". Imam Ghazali dalam dalam kitab Mukashafah Al-Qulub menyebutkan sabar itu adalah" menahan nafsu syahwat daripada segala keinginan dunia di samping tabah atas segala kesulitan dan musibah".

Tuesday, February 16, 2010

"الدعاء " Doa senjata orang mukmin


بسم الله الر حمن الرحيم

الدعاء سلاح المؤمن

Doa adalah senjata orang mukmin
Manusia tidak sunyi dari sebarang masalah. Kadang-kadang menemui jalan yang sangat buntu. Tidak di nafikan ramai yang boleh mengangkat barang yang berat, namun tidak berdaya mengangkat tangan untuk berdoa atau bermohon kepada Allah s.w.t untuk penyelesaian satu-satu perkara.

Dalam mengingatkan diri sendiri dan juga saudara Islam yang lain,marilah sama-sama kita memulai langkah kita dengan mengadu kepada Allah sebelum kita merasa tiada siapa yang boleh membantu kita.

Kita terlalu mudah rasa tewas dengan ujian. Wal hal Allah lebih hampir dengan kita lebih dari urat leher kita sendiri. Kita lupa mencari Allah dalam saat-saat kecemasan. Kita pasti mencari yang lain dulu. Kita lupa memohon keselamatan terlebih awal kepada Allah saat hendak bersalin. Kita terus bekejar ke hospital atau memanggil ambulan. seolah doktor itu yang menyelamatkan kita.

Bila kita sembuh, kita akan katakan ubat yang menyembuhkan kita. Doktor yang menyembuhkan kita. Ada juga yang sering berkata..."kalau doktor tu tak ade tadi.. tak tahulah apa jadi pada adik saya.., saya ucapkan terima kasih tak terhingga pada doktor itu, kerana telah menyelamatkan anak saya"..

Bahayanya kata-kata tersebut. Kerana yang menyelamatkan kita selamanya adalah Allah s.w.t. Banyak yang ana dapat kiriman e-mel, bila hendak menceritakan sesuatu perkara iaitu selamat dari kemalangan,kebakaran.. ayat di ataslah yang banyak keluar.

Dalam perkara lain, Bila menghadapi masalah yang sangat berat, kebanyakkan manusia suka mengadu dengan manusia lain. Mereka lupa dengan mengadu kepada Allah lah penyelesaian masalah. Bukan salah mengadu masalah pada orang lain, tetapi apakah mengadu pada Allah telah di awalkan.. Tepuk dada tanya iman kita semua?

Berbeza dengan orang beriman, mereka kebanyakan berusaha, mengadu dengan Allah setiap langkah mereka, kemudian baru mereka meminta pandangan dan nasihat orang-orang yang lebih arif. Hidup mereka penuh tawadduk,solat malam mereka tidak pernah tercicir, langkah kaki mereka sering ke rumah Allah, akhlak mereka ..MasyaAllah.
Moga kita tergolong dalam kalangan orang-orang sebegini.

Begitu halnya doa juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan bentuk pemenuhan akan perintah-Nya. Orang-orang beriman meletakkan penyerahan 100% kepada Allah kerana yakin dengan ketentuan dan janji Allah.

Allah SWT berfirman:
((وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ))
“ Dan Tuhamnu berfirman: “ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu” ( Surah Gafir: 60).

Monday, February 15, 2010

MEJAUHKAN TANGAN DARI DI BAKAR NERAKA

بسم الله الرحمن الرحيم


لأن يطعن في رأس أحدكم بمخيط من حديد، خير له من أن يمس امرأة لا تحل له


Maksudnya: “Kalau dicucuk dengan jarum dikepala salah seorang dari kamu adalah lebih baik daripada dia menyentuh perempuan yang tidak halal baginya”. [HR At-Tabarani 20/212, Sahih Al-Jami’ No. 4921]

Hari ini, masih ramai yang tidak memahami akan hal tersebut. Memang tidak dinafikan masyarakat melayu Islam, sangat berbudi bahasa. Kerana itulah mereka tidak merasa bersalah bersalaman atau bergurau menepuk sesama mereka.Tidak kiralah , ipar duai, sepupu dan lain-lain, lebih-lebih masa berkumpul ramai umpama hari cuti hari raya.

Namun, yang sangat dibimbangkan, budaya tersebut adalah bertentangan dengan nilai murni Islam. Islam datang sebagai agama pendidik dan nasihat dari Allah s.w.t. setiap larangan Allah, adalah kebaikan untuk makhluk ciptaanNya bernama manusia.

Hindari tangan kita dibakar atas perkara yang menjadi kebiasaan kita.

KEMATIAN



بسم الله الرحمن الرحيم


Betapa besarpun harapan kita, betapa tinggi pun cita-cita kita, perkara yang tidak boleh kita kita lari adalah kematian. Ini disebutkan oleh Allah s.w.t. dalam firmannya

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Surah Al.Anbiyaa' (35)

Baginda Rasullullah S.A.W berkata:

Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.Dan akhir sekali datanglagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."


Sambung Rasullullah S.A.W. lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. Akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S." Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelahkiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya

Perbezaan ketara antara orang-orang beriman dan orang-orang berdosa menghadapi kematian. Orang-orang beriman tidak sabar-sabar untuk melihat tempat tinggal mereka di syurga. Mereka merayu segera di kebumikan. Kalau lah kita mendengarnya. Sebaliknya bagi orang yang berdosa, mereka juga merayu agar dilambatkan dimasukkan ke kubur kerana mereka sudah dapat membayangkan azab yang bakal menanti.


وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُؤُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحاً إِنَّا مُوقِنُونَ

“Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), nescaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin”. (As-Sajdah: 12)

Setiap hari kita dipanggil oleh kubur sebanyak 5 kali.. seperti
‘ Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang hati dengan selalu membaca Al-Quran’

‘ Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan selalu bersolat malam’

‘Aku rumah yang penuh dengan tanah dan debu, maka amal soleh yang akan menjadikannya bagai sebuah hamparan’

‘ Aku rumah bagi ular berbisa, maka bawalah amalan BISMILLAH sebagai penawar’

‘ Aku rumah pertanyaan Munkar & Nakir, maka banyakkan bacaan
لا إله إلا الله محمدا رسول الله supaya kamu mudah menjawab pertanyaan mereka’

Dalam sebuah hadis lain, Abu Hurairah memberitakan bahawa Nabi bersabda: Sesungguhnya orang mukmin itu apabila tiba ajalnya, datanglah kepadanya malaikat dengan sekeping kain sutera, padanya ada kasturi, ambar dan harum-haruman. Maka mengalirlah rohnya seperti tercabutnya sehelai rambut daripada adunan tepung dan diucapkan kepadanya: Wahai jiwa yang tenang, keluarlah dalam keadaan reda atas kamu menemui Allah dan kemuliaan-Nya. Apabila rohnya telah keluar, ia diletakkan di atas kasturi juga bau-bauan, lalu kain sutera itu pun dilipat dan dibawa bersamanya ke Illiyiin - hadis riwayat al-Barra.

Ibn Juraij memberitahu bahawa Nabi pernah bersabda kepada Aishah radialahuanha: Apabila seorang mukmin itu melihat para malaikat, mereka akan bertanya: Inginkah engkau kiranya kami kembalikan engkau ke dunia. Orang yang beriman itu bertanya: Ke negeri sedih dan dukacita. Kerana itu segeralah bawa kami kembali kepada Allah subhanahu wa taala.

Sunday, February 14, 2010

PENAMATAN SEBUAH BABAK PERBUATAN




بسم الله الرحمن الرحيم



وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

Allah berfirman:"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk" (Al-Isra' 17:32)

Sebuah perkahwinan yang diimpikan oleh setiap orang pastinya menginginkan lahirnya zuriat bagi penampat kasih sayang sepasang suami isteri.

Tak kurang sangup berhabis ribuan ringgit semata-mata mempastikan mereka punyai anak seperti orang lain. Namun dalam masa yang sama kita kadang-kadang lupa bahawa soal jodoh, zuriat dan ajal adalah dalam ketentuan Allah s.w.t. Ada yang Allah kurniakan anaK dan ada pasangan yang tidak di kurniakan anak.

Semua ini membuat kita berfikir betapa maha kuasanya Allah dalam menentukan sesuatu.

Sayangnya kebiadapan manusia hari ini telah sampai ke kemuncak. Mereka hidup penuh nafsi-nafsi hingga lupa diri tak mengenal erti sebuah nilai kesucian dalam sesebuah hubungan.Hubungan yang perlu di landaskan atas dasar syarak yang menjadikan hidup yang penuh nilai-nilai keberkatan dalam sesebuah perkahwinan.

Perkahwinan yang dibina atas dasar syarak pastinya menimbulkan rasa kasih sayang dalam pertalian ikatan dan hubungan, samada suami isteri mahu pun zuriat yang bakal lahir.

Sayangnya hari ini, manusia tidak lagi meletakkan agama sebagai perkara yang patut diterima pakai dalam menjalani kehidupan ini. Maka hari ini, ibubapa ada yang tidak merasa malu sedikit pun anak gadis membonceng motosikal kawan lelaki, anak gadis memakai pakaian yang sangat seksa di pandang mata, anak gadis yang terlalu bebas kesana kemari.

Bila janin2 telah menjalar dalam perut mereka, saat itu baru mula mencari jalan menamatkan sebuah episod babak yang gelap. Bukan penyelesaian islam juga di pilih, malahan mereka mencari jalan agar tidak diketahui manusia lainnya. Maka bersepahlah sana sani bayi-bayi yang dicampak bagai mencampak seekor bangkai binatang yang mati...

Zalim sungguh perbuatan tersebut...

NILAI SEBUAH PERKAHWINAN

بسم الله الرحمن الرحيم


Nabi Muhammad SAW bersabda bermaksud: “Hai golongan pemuda, barang siapa di antara kamu telah sanggup kahwin maka kahwinlah, kerana berkahwin itu lebih menundukkan mata dan lebih memelihara faraj.” (Hadis riwayat Bukhari-Muslim)

Suka kepada perkahwinan merupakan fitrah dan naluri manusia supaya nafsu syahwat dapat disalurkan mengikut landasan yang betul.


Meringankan mas kahwin, mengadakan kenduri kahwin yang sederhana, adalah satu perkara yang sangat-sangat dituntut supaya mereka-mereka yang barhajat untuk berkahwin tidak terhalang dan tertekan oleh tuntutan duniawi hari ini, untuk memudahkan mereka supaya menghalalkan perkahwinan serta mengharamkan zina. Semua ini telah digariskan oleh Islam. Kita sahaja yang menjadikan ia hingga menyusah-yusahkan.

Tidak di nafikan, mereka yang mendengar kuliah-kuliah juga, ada juga bila mengahwinkan anak, masih terikut-ikut meletakkan hantaran yang tinggi, mengadakan kenduri besar-besaran, natijahnya sebaik anak berkahwin, hutang keliling pinggang.

Malang lah , apa yang berlaku di dalam masyarakat hari ini, perkahwinan seolah-olah menjadi suatu perkara membebankan. Ini berlaku apabila pelaksanaan perkahwinan itu tidak mengikut panduan syariat. Hantaran perkahwinan mencecah ribuan ringgit, memeningkan pihak lelaki lebih-lebih keluarga perempuan mementingkan status dan kedudukan serta mengutamakan ‘apa kata orang’ setiap kali hendak mengadakan majlis perkahwinan.

Bahagia atau duka anak selepas perkahwinan tidak termasuk dalam perhitungan. Itu yang terjadi hari ini, kahwin beberapa bulan, masih di awal tahun-tahun perkahwinan, penceraian telah mencapai statistik yang sangat tinggi. Semua ini terjadi atas salah satu punca kekurangan wang dan hutang di keliling pinggang.

Bersediakah anda untuk mengahwinkan anak atau berkahwin mengikut lunas-lunas islam yang mementingkan keberkatan dari pembaziran dan konsep bangga-banggaan…?

PERANAN SEORANG WANITA

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surah At-Taubah : 71

PEMBANTU KAUM MUSLIMIN

Sukalah ana menyebutkan tugas seorang wanita atau muslimah itu adalah pembantu bagi kaum muslimin. kalau beliau seorang isteri, ia menjadi pembantu yang baik kepada suaminya. Bersesuaianlah dengan ayat di atas. Bila Allah yang menyebut, bermakna betapa besar peranan tersebut perlu dilaksanakan.

ISTERI
Tatkala kita menjadi seorang ISTERI, maka jadikan diri kita sebagai pemberi ketenangan kepada seorang suami. Sebarang masalah, al-Quran adalah rujukan kita. Jadilah isteri tauladan seperti isteri Firaun, walaupun firaun cukup hebat menentang hukum Allah, hidup dibawah nya seorang isteri yang beriman dengan Allah s.w.t. Walaupun dibawah naungan suami dan kerajaan yang kafir.

Hindari diri kita dari isteri seperti isteri nabi Nuh dan Nabi Lut yang mengkhianati suami-suami mereka. Tindakan demikian berlawanan dengan ajaran Islam.

Siti Khadijah, seorang janda kaya dan hartawan tetapi tidak angkuh pada suami. Bahkan memberi ketenangan pada suaminya. Beliau sanggup mengorbankan harta dan diri beliau untuk islam. Beliau tidak membuat sesuatu untuk kepentingan dirinya. Hingga di saat-saat kematiannya, ia menangis, kerana tiada apa lagi pada diri beliau. Bukan seperti kita sering menangis kalau tak punya harta untuk dibanggakan. Tapi siti Khadijah menangis tidak punya harta lagi untuk disumbang pada islam. hingga beliau berkata, kalaulah tulang belulangnya masih boleh dijual beliau sanggup menjualnya untuk Islam.

Alangkah mulia hatimu wahai Isteri Rasulullah s.a.w.

IBU
Menyebut ibu, adalah satu perkara besar. kerana tangan yang mengocang buaian itu boleh mengoncang dunia. apa tidaknya, tarbiyah dari seorang ibu dapat menyelamat generasi akan datang dari azab Allah.

Jadilah ibu tauladan seperti Asma' binti Abu Bakar. Seorang ibu solehah yang sentiasa memberi perangsang kepada anaknya dengan kata-kata yang amat membanggakan ketika anaknya menghadapi cabaran jihad

"Matilah dalam keadaan mulia atau hidup sebagai seorang yang kuat. jangan kamu rela hidup dalam kehinaan kerana mati itu suatu perkara yang pasti"

Contoh kedua, seorang ibu bernama Khansa' yang mempunyai 3 orang anak lelaki.

Beliau menangis bila anak ketiganya mati, tidak seperti anak yang sebelumnya. menangis bukan kerana sedih kematian anak. tetapi sedih sudah tiada anak lagi untuk dihantar ke medan jihad.

Hebat nilai diri seorang wanita itu. Wanita dapat menentukan generasi kemudian menjadi pemimpin yang baik di masa yang akan datang. Dari hasil didikan inilah dapat melahirkan insan-insan yang tidak akan mendatangkan kezaliman pada masyarakat.

MERTABAT SEORANG WANITA


Islam datang memertabatkan nilai seorang wanita. Asal wanita di zaman Jahiliah sebagai sumber keganasan lelaki, dan anak-anak perempuan juga ditanam hidup-hidup. Datangnya islam meletakan wanita ditempat yang sangat tinggi.

Apa tidaknya, kalau menyebut tentang wanita, tergambar, ibu,isteri dan anak perempuan.

Bahkan memelihara 'wanita' ini juga menjanjikan kebaikan dan syurga bagi seorang lelaki. sebagaimana yang banyak di sebut dalam Hadith2 Nabi s.a.w.

Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud, "Sesiapa yang memiliki tiga anak perempuan, lalu dia bersabar dengan kerenah, kesusahan dan kesenangan mereka, nescaya Allah SWT akan memasukkannya ke dalam syurga dengan kelebihan rahmat-NYA untuk mereka."Seorang lelaki bertanya, "Juga untuk dua anak perempuan wahai Rasulullah?"Sabda baginda, "Juga untuk dua anak perempuan."Seorang lelaki berkata, "atau untuk seorang wahai Rasulullah?"Rasulullah SAW menjawab, "Juga untuk seorang." (Hadis Riwayat Ahmad dan Al-Hakim)Namun, riwayat ini diperluaskan juga kepada seseorang yang memelihara saudara perempuan.


Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud, "Tidak ada bagi sesiapa tiga orang anak perempuan ataupun tiga orang saudara perempuan, lalu dia berbuat baik kepada mereka, melainkan Allah Taala akan memasukkan mereka ke syurga." (Hadis Riwayat Al-Bukhari)

Daripada Aisyah r.a., dari Rasulullah SAW baginda telah bersabda yang maksudnya, "Sesiapa yang diberati menanggung sesuatu urusan menjaga dan memelihara anak-anak perempuan, lalu ia menjaga dan memeliharanya dengan baik, nescaya mereka menjadi pelindung baginya daripada api neraka."

(Hadis Riwayat Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Sesungguhnya perempuan atau wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa. Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan mereka.

Begitulah , bila dipandang pada sudut lain betapa tingginya darjat wanita itu.

• Fitrah lelaki suka kepada wanita
• Surah dalam al-Quran ada surah bernama wanita “ an-Nisa’
• Ummu Kitab… (ibu Kitab) – tidak ada yang di sebut bapa kitab
• Yang mula-mula memeluk Islam juga wanita – isteri Rasulullah s.a.w Saidatina Khadijah
• Yang mula-mula mati syahid juga wanita –
• Syurga juga dikatakan terletak dibawah tapak kaki wanita yakni ibu
• Ditanyai Rasulullah s.a.w. oleh para sahabat, siapa yang harus di taati, jawapannya kita pun tahu … ibumu 3x…. kemudian baru bapamu.
• Selalunya untuk mengambarkan pusat atau kebesaran satu2 tempat juga di sebut “.. Ibu pejabat, Ibu kota, Ibu jari, …dll

Bayangkan, betapa tingginya Allah meletakkan taraf wanita.

Juteru itu, apa peranan kita sebagai seorang wanita..?

Saturday, February 13, 2010

QANAAH

Merasa cukup apa yang ada di panggil Qanaah. Namun tidak dinafikan ramai yang menafsir Qanaah ini, hidup yang tidak mempunyai harta. Segala harta di tolak ke tepi. Bukan dimaksudkan seperti ini. Kalau mampu, ayuh teruskan… Namun kalau kita tak mampu, hingga membelit hutang keliling pinggang, tak cukup-cukup apa yang ada.. maka jauh dari apa yang disebut sebagai Qanaah.


Qanaah itu mengandung lima perkara:

• Menerima dengan rela akan apa yang ada.
• Memohonkan kepada Allah tambahan yang patut, dan berusaha.
• Menerima dengan sabar akan ketentuan Allah.
• Bertawakal kepada Allah.
• Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.


Itulah yang dinamai Qanaah, dan itulah kekayaan yang sebenarnya. Tatkala jiwa boleh menerima seadanya maka jiwa itu sudah sangat kaya. Baginya ia telah ada apa yang diperlukan. Cukup lah apa yang telah ada itu.

Rasulullah saw bersabda:
“Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta,, kekayaan ialah kekayaan jiwa”.

Ertinya: Diri yang kenyang dengan apa yang ada, tidak terlalu haloba dan cemburu, bukan orang yang meminta lebih terus terusan. Kerana kalau masih meminta tambah, tandanya masih miskin.

Lumrahlah bagi diri seseorang, bila sudah ada satu perkara, inginkan perkara kedua dan seterusnya. Bila lihat orang lain menambah harta, hati melonjak-lonjak ingin juga berbuat demikian. Lantaran itu kadang-kadang kita tidak dapat membezakan antara keperluan dan tuntutan hati dan kehendak insan. Justeru ramainya kita, masa habis diguna memerah tenaga dan masa mendapatkan wang tambahan… sedangkan ada waktu kita lihat, seorang yang hanya pengangkut sampah, mennyapu taman, muka senyum ceria ditengah panas melakukan kerja. Indahnya hidup tanpa hutang yang membeban...

Apakah mereka ini, tidak makan seperti kita. Makan, sama, kalau dia makan sepinggan kita sepinggan juga. Lantas, apa beza kita dan dia… Dia hidup nilai pendapatan dia. Dia sangat ceria, kerana tidak terbelit dengan hutang yang merata. Persoalannya, boleh tidak kita hidup atas nilai pendapatan kita. Bila Allah beri lebih, kita atur semenafaatnya agar tidak juga kita terbelit oleh hutang tambahan.

Kalau layak kita hanya proton, atas apa kita impikan kereta yang sering dipertonton. Maksud di sini, kebanyakan manusia hari ini, mementingkan jenama yang dikenali ramai. Sedang kemampuan kita sangat terbatas. Masa yang sepatut kita perbanyakkan mengumpul amal solih banyak habis diperah untuk membayar hutang yang tak perlu.

Bagi seseorang lelaki, andai kan masih berkekalan solat jemaah di masjid atau surau yang terlebih afdhal, di sampai kerja yang dilakukan mencari nafkah keperluan, tafadhal.. itu adalah contoh yang sangat baik. Sayangnya hari ini, masjid-masjid kita lebih banyak tiang dari orang. …


Rasulullah saw bersabda juga:

Ertinya:
“Qanaah itu adalah harta yang tak akan hilang dan pura (simpanan) yang tidak akan lenyap”. (HR. Thabarai dari Jabir).

Orang yang mempunyai sifat qanaah telah memagar hartanya sekadar apa yang dalam tangannya dan tidak menjalar fikirannya kepada yang lain.

Maksud qanaah itu amatlah luasnya. Menyuruh percaya yang betul-betul akan adanya kekuasaan yang melebihi kekuasaan manusia, menyuruh sabar menerima ketentuan Ilahi jika ketentuan itu tidak menyenangkan diri, dan bersyukur jika dipinjamiNya nikmat, Allah bila-bila masa boleh menarik nikmat yang diberi ..

Bekerja, perlu diteruskan namun ibadah perlu diperbanyakkan. Masa terlalu pantas berlari, semakin dikejar semakin ia lari lantas ia makin meninggalkan kita…

Nabi Muhammad SAW - Manusia agong

KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH. Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keIslaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.

Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:


- Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah saw..
- Aku melihat cahaya dari lidahnya.
- Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari
terbit.
- Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
- Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
- Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
- Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
- Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
- Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
- Wajahnya seperti bulan purnama.
- Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.
- Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.
- Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.
- Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli
di bahagian sudut.
- Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali
pertama kali melihatnya.
- Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
- Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.
- Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
- Janggutnya penuh dan tebal menawan.
- Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.
- Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.
- Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya..
- Rambutnya sedikit ikal.
- Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah bahu tapi disisir rapi.
- Rambutnya terbelah di tengah.
- Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur
dari dada ke pusat.
- Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.
- Seimbang antara kedua bahunya.
- Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar
dan tersusun dgn cantik.
- Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
- Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik..
- Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.
- Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
- Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.
- Warna putihnya lebih banyak.
- Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
- Warna kulitnya putih tapi sihat.
- Kulitnya putih lagi bercahaya.
- Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.
- Badannya tidak gemuk.
- Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran
sederhana lagi kacak.
- Perutnya tidak buncit.
- Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai
baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.

KESIMPULANNYA :
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman. Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia.

Friday, February 12, 2010

TERCEDERANYA ISLAM ATAS SIKAPMU...

بسم الله الر حمن الرحيم


Bersepah-sepah di sana sini perkara-perkara yang sangat mencabar kesucian agama islam. Malang bagi umat bergelar islam, apabila sebahagian yang mencederakan agama benar-benar telah memunahkan kemuliaan addin dari Allah s.w.t.

Menjadi tanggung jawab kita sebagai ibubapa menanamkan satu benteng keimanan bagi anak-anak kita. Bermula dari satu keluarga yang beriman akan melahirkan masyarakat yang beriman. Anak-anak perlu dipupuk dan dibekalkan dengan iman. Supaya dimana sahaja mereka berada mereka tetap merasakan Allah itu melihat, Allah itu mendengar dan Allah itu mengetahui.

Hatta apa yang disebut, di SMS, dilihat, semuanya dalam pengetahuan Allah s.w.t. Sebesar zarah pun Allah mengetahui, walaupun bergeraknya sehelai daun kering. Baik kita buat, berpahala di sisi Allah. Tidak baik kita lakukan, berdosa di sisi Allah.

Untuk menjadi insan taqwa perlu membiasakan diri mengingati Allah. Bila kita merasakan Allah bersama-sama kita, pasti kita malu untuk melakukan suatu yang melanggar perintahNya.
Setiap manusia menginginkan kebaikan. Jika memilih pasangan hidup, pasti setiap lelaki dan wanita inginkan lelaki dan wanita yang baik. Wanita yang telah dibawa ke sana ke mari pastinya tidak masuk dalam senarai baik ini. Begitu juga lelaki yang hidup penuh nafsi-nafsi, maka tidak terkategori dalam senarai baik yang disebutkan.

Lantaran demikian, kalau anda semua inginkan pasangan yang baik, orang lain pun begitu juga. Kenapa kalian semua, tidak menjadikan diri seorang yang baik di sisi Allah s.w.t..?

HIDUP INI MAINAN DAN SENDA GURAUAN

بسم الله الر حمن الرحيم



Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui (Al-Ankabut 64).

Ayat di atas cukup memberi pengertian pada kita, bahawa dunia yang kita kejar hari ini tidak menjanjikan apa-apa kebahagiaan di akhirat, jika dalam mengejar kehidupan dunia kita lalai dengan hubungan sebenar kita dengan Allah. Kita gagal mematuhi perintah Allah secara syumul dan keseluruhan.

Ramai yang hanya mencedok sebahagian hukum dan meninggalkan sebahagian yang lain. Ini kerana desakan dunia yang tidak berpaksikan akhirat. Kerja di julang hingga ke malam. Tenaga dikerah tak kepalang. Anak isteri di rumah menanti dengan kehausan kasih sayang. Semata-mata mencari wang untuk membayar hutang.

Sayangnya yang kita hutang tu, perkara yang boleh ada boleh tidak. Kalau kita berhempas pulas membayar satu kebanggaan, apa erti sebuah kehidupan yang beriman.
Kecukupan terletak di dalam. Bila hati merasa Qanaah, alangkah bersyukur dengan nikmat Tuhan. Kenderaan di cari sekadar menyampaikan. Tidak membebankan. Jenama buang ke belakang. Rumah di cari sekadar tempat perlindungan panas hujan. Indah dan besar lontar ke sempadan.

MasyaAllah, nikmatnya hidup tanpa hutang yang membeban. Badan pun tidak sakit membuat kerja tambahan. Malamnya banyaknya masa dirumah-rumah Allah membuat pengabdian dan menuntut ilmu kefarduan. Indahnya hidup dalam ketenangan. Duduk di majlis yang di naungi malaikat dan mendapat keberkatan. Namun apakan daya...





Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat lalai (Ar-Rum 7).

Thursday, February 11, 2010

USTAZ BASRI : Bersedekah

بسم الله الر حمن الرحيم


KULIAH ZOHOR DI SURAU MARA

Menyebut tentang sedekah, kita selalu membayang orang kaya yang mempunyai harta sahaja dapat bersedekah. Namun begitu luasnya ruang lingkup sedekah ini sebagai mana di ulas oleh Ustaz Basri di Pejabat ana tengahari tadi. Dengan membawa hadis berbunyi

Dari Abu Dzar Al-Ghafiri r.a jua, bahawasanya segolongan manusia dari sahabat-sahabat Rasulullah SAW, bertanya kepada Nabi SAW : " Wahai Rasulullah ! Orang-orang kaya telah lebih banyak mendapat pahala. Mereka sembahyang sebagaimana kami sembahyang, berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bersedekah pula dengan harta kekayaan mereka yang lebih itu." Bersabda Nabi SAW : " Bukankah Tuhan telah menunjukkan kamu cara-cara bagaimana kamu boleh bersedekah ? Sesungguhnya dengan tiap-tiap tasbih itu sedekah, dan tiap-tiap takbir itu sedekah, dan tiap-tiap tahlil itu sedekah, dan pada tiap-tiap tahmid itu sedekah dan pada tiap-tiap tahli itu sedekah, dan menyuruh berbuat kebaikan itu sedekah dan melarang membuat kejahatan itu sedekah, dan persetubuhan sesaorang dengan isteri juga sedekah. " Bertanya para sahabat : " Ya Rasulullah ! Adakah sesaorang kami yang memuaskan syahwat dengan isterinya mendapat pahala juga ? " Bersabda Rasulullah SAW : " Apakah pendapat kamu sekiranya sesaorang itu melepaskan syahwatnya pada yang haram, adakah dosa atasnya ? Demikianlah pula, jika ia melepaskan syahwatnya pada yang halal, adalah baginya pahala. " .

Berhubung dengan Hadis di atas, para sahabat bertanya, pada Rasulullah , Lalu bagaimana dengan orang tidak berharta untuk mendapat ruang bersedekah. Untuk menjadi orang yang bertaqwa. Sahabat-sahabat mengadu kepada Nabi s.a.w. Kalau sekadar pahala atas solat kami pun solat. Kami berpuasa. Tapi mereka ada kelebihan kerana mereka ada harta.

Pemurahnya Allah s.w.t. terhadap hamba-hambanya yang mukmin. Kerana tiap-tiap sesuatu itu, baik telinga, mata, kaki semua ada pahala kalau kita bawa kepada kebaikan. Semua itu dijadikan sedekah. Pada mulut , pada hati kamu semuanya ada sedekah.

Inilah yang digambarkan di dalam hadis di atas, ucapan-ucapan, dan sebagainya bahawa hatta bergaul suami dengan isteri juga sedekah. Sungguh besar ganjaran yang Allah beri pada orang beriman. Betapa pemurahnya Allah terhadap kita sebagai hambanya.

Apabila seorang muslim menanam satu tanaman, menumbuh satu tumbuhan. Di belakang rumah ada tanah kosong maka apabila ia bercucuk tanam, maka apabila dimakan oleh manusia, binatang, burung atau apa sahaja hatta semut menumpang duduk dibawa tanah, maka di situ ada pahala sedekah. Ini disebut di dalam hadis,


Rasulullah SAW
bersabda, “Siapa yang berkebun dan bercocok tanam, kemudian hasilnya
dimakan hewan, burung dan manusia, maka ia mendapatkan ampunan di
setiap buah yang dimakan dari hasil perkebunannya.“ (HR.Ahmad).

Hadis
senada yang diriwayatkan Mulim dari Jabir bin Abdullah bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman
kecuali (buah atau biji) yang dimakan darinya merupakan sedekah, apa
yang dicuri darinya merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh binatang
buas merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh burung merupakan sedekah,
dan apa yang diambil oleh orang lain juga merupakan sedekah “Dalam
lafal yang lain : “… merupakan sedekah sampai hari kiamat ) ( HR.Muslim

Luasnya ruang untuk Allah memberi ganjaran pahala sedekah kepada hamba-hambanya…. Maha suci engkau hai Tuhanku, Allahu rabbi….

Wednesday, February 10, 2010

MENGHUBUNG SILATURRAHIM

بسم الله الر حمن الرحيم



Menurut Imam Abdul Laits, terdapat 10 perkara yang terpuji dalam menghubungkan silaturrahim:

1. Mendapat keredhaan Allah kerana Allah s.w.t amat suka kepada orang yang menghubungkan silaturrahim. Begitu juga dengan penduduk langit dan bumi.

2. Mengembirakan orang yang menghubungkan silaturrahim dan orang yang dihubungi, sedangkan amal yang afdhal ialah mengembirakan hati orang-orang yang beriman.

3. Menggembirakan para malaikat kerana mereka amat senang dan gembira dengan menghubungkan silaturrahim.

4. Orang-orang yang beriman menghormati dan melayaninya dengan baik dan mesra.

5. Menambahkan kegelisahan Iblis.

6. Memanjangkan umur.

7. Membawa berkat pada rezekinya.

8 .Kegembiraan bagi mayat-mayat dalam kubur kerana mereka itu senang sekali dengan silaturrahim.

9. Menambahkan rasa kasih sayang dalam pergaulan.

10. Menambahkan pahala amalnya sesudah dia meninggal dunia.

HARTA


بسم الله الر حمن الرحيم

Rasulullah saw merasa amat hairan dengan sikap segolongan manusia yang sering mendakwa 'ini harta aku', 'ini milik aku',' mereka berbangga dengan dunia dan harta yang didakwanya itu. Sedangkan Nabi saw telah bersabda bahawa harta terbahagi kepada tiga

Pertama : Harta yang fana atau punah...
Iaitu harta yang dimakan. Harta itu setelah masuk ke dalam perut, akhirnya akan dikeluarkan menjadi najis. Pada masa itu, tiada siapa yang hendak berbangga dengan 'harta' tersebut lagi, malah tiada siapa yang mendakwa miliknya lagi.


Kedua : Harta yang akan buruk...
Seperti; pakaian, kenderaan, dan sebagainya. Semua harta tersebut akan melalui proses keusangan, dan setelah ia buruk tiada siapa yang berkehendakkan ia lagi. Pakaian buruk mungkin akan jadi lap kaki, jika kenderaan buruk akan menjadi besi karat dan terbuang.

Ketiga : Harta yang diberi kepada manusia samada dalam bentuk nafkah, sedekah atau hadiah. Harta itu adalah harta simpanan bagi seseorang. Walaupun zahirnya harta tersebut sudah bertukar milik, kerana diberi kepada orang lain, tetapi pada hakikatnya ia adalah merupakan saham atau tabungan di sisi ALLAH Taala yang berupa pahala.


Harta yang ketiga itulah sebenar-benar harta yang menjadi milik seseorang di sisi ALLAH Taala. Selain dari itu hanyalah dunia yang akan binasa, menjadi usang dan tidak berguna lagi.

Sumber : Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat

NIKMAT ALLAH

بسم الله الر حمن الرحيم


Apa yang ada faham tentang nikmat?

Tidak semua nikmat dapat kita kecapi di dunia ini. Hatta kita bekerja di dalam 1 bangunan 26 tingkat sekalipun, tidak semua tingkat kita dapat merasai. Kalau Surau di tingkat 11, bagi yang masuk, mungkin tak semua dapat rasai duduk di penjuru sana, tak dapat rasai duduk sudut sini. Maknanya kita tak dapat gapai pun semua nikmat yang ada. Kalau lah dalam surau tak semua sudut dan tempat kita boleh rasai semua, apatah lagi dunia ini. Sedikit sangat kita dapat kecapi apa yang ada di bumi Allah ini. Begitulah diantara sebahagian kuliah zohor yang disampaikan oleh Ustaz Nurul Khalil di Surau MARA baru-baru ini.

Menurutnya, Ini adalah bandingan, nak beritahu kalau nak seronok, akhirat sana lagi seronok. Nak rasa nikmat makan, akhirat sana lagi nikmat. Kat dunia ni, makan penyakit sampai.

Begitulah hendaknya hidup kita ini, kadang-kadang dalam mengejar kehidupan dunia, kita lupa mencari bahagian akhirat. Mencari akhirat bukan bermakna meninggalkan dunia. Cuma kita melakukan segala yang diperintah oleh Allah dan meninggalkan segala larangannya dalam setiap pergerakan hidup kita, itulah akhirat namanya.

Namun hari ini, manusia dalam mencari harta, lupa akhirat. Lupa soal halal haram. Hingga keterlaluan mengejar pangkat dan harta, sanggup mengadai maruah agama. Sanggup memberi dan menerima wang bawah meja. Sanggup menjatuhkan kawan sekerja dan sanggup segala-galanya agar segala hajat dapat disempurna.

Sayangnya solat yang sangat penting, sanggup dilengah-lengahkan, hingga terlupa kalaulah Allah mencabut nyawa dalam keadaan menunda-nunda menunaikan solat dengan alasan masih ada waktu, tidak kah disedari, masihkah ada jaminan waktu kita akan hidup selepas ini…? Nikmat umur hanya dapat dirasai bila usia tua datang menjengah. Nikmat sihat hanya dihargai bila penyakit datang menyerang. Nikmat lapang sangat diharap bila keadaan sibuk memenuhi ruang.

Begitulah…Manusia selalu mencari pelbagai alasan untuk menghalalkan cara. Bila diberi peringatan agama, mereka melenting. Keluar pula ayat-ayat mereka yang menghalalkan cara mereka tanpa merujuk kepada tafsir sebenar asbab nuzul ayat Allah tersebut.

Begitulah keingkaran manusia, mereka menerima sebahagian ayat dan menolak sebahagian ayat yang lain. Mana-mana yang memberi kepentingan kepada mereka pakai, mana yang tidak mereka tolak. Nikmat iman, yang paling berharga bagi seorang muslim perlu dipermantap dan dipertahankan agar terjamin keharmonian hidup di dunia maupun diakhirat sana. Nikmat iman, hanya dapat dilihat, bila di depan mata, bersepah kemungkaran, kemaksiatan, pembunuhan, kekejaman dan kemusnahan sana-sini apa yang ada di dunia atas peringatan-peringatan Allah. Itupun hanya bagi mereka-mereka yang berfikir…

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

رَبَّنَا إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

Surah ali Imran: 190-192

SUASANA SELEPAS SELESAI SOLAT MAGHRIB 7HB. FEB, 2010 DI TAHFIZ AL-KHOLIDI CAWANGAN KUANTAN








JAP LAGI KITA MAKAN YE....

Saat baru sampai di rumah MAMA Taman Kempadang Utama, Kuantan 7hb Feb 2010





BERSEDIA UNTUK KE SURAU SOLAT ZOHOR DI PANTAI PADA 7HB FEB. 2010



AKTIVITI ANAK TAHFIZ AL-KHOLIDI KUANTAN PADA 7HB FEB 2010 DI PANTAI TANJUNG SEPAT




















Anak remaja ini sangat gembira di menjalankan aktiviti rehlah mereka dipantai walaupun matahari tengah tinggi saat sampai di Pantai Tanjung Sepat.

Kegembiraan mereka, membuat hati terharu lebih-lebih memandang silaturrahim mereka sangat akrab bagai tidak boleh dipisahkan. Mereka kelihatan sangat tenang dan tidak bermasalah.

Kejernihan wajah-wajah mereka menampakkan hati-hati mereka yang telah disucikan dengan amalan mereka di Tahfiz.

Pasti kita semua gembira melihat perubahan anak-anak kita kan...